Pengertian OSI Layer
Hy semua. Kalo kita kemarin sudah belajar tentang apa itu “Radio Wireless” ya kalo sudah lupa klik aja disini. Nah sekarang kita akan belajar gimana sih penerapan OSI layer di jaringan' ?dan portokol-protokol apa saja yang ada disetiap layer ?. Oke langsung saja kita bahas di post kali ini.
OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan. Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Terdapat 7
layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses
komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi
antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi
terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
OSI adalah standar komunikasi yang diterapkan di dalam jaringan komputer. Standar itulah yang menyebabkan seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan. Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper
layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di
komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah
pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui
jaringan aktual.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi.
Berikut ini adalah Pengertian dan dari ke 7 osi layer tersebut dan protocol
yang ada di dalam nya:
7. Aplication Layer :
Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol )
Protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dan web dalam sebuah web browser, melalui www. HTTP juga merupakan protokol yang meminta dan menjawab antar klien dan server.
2. FTP (File Transfer Protokol)
Protokol internet yang berjalam dalam layer aplikasi yang merupakan standar untuk mentransfer file komputer antar mesin-mesin dalam sebuat jaringan internet.
3. NFS (Network File system)
Jaringan protokol yang memungkinkan pengguna di klien komputer untuk menngakses file melalui jaringan dengan cara yang sama dengan bagaiman penyimpanan lokal yang diaksesnya.
4. DNS (Domain Name System)
Protokol yang digunakkan untuk memberikan suatu nama domain pada sebuah alamat IP agar lebih mudah diingat.
5. POP3 (Post Office Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengambil mail dari suatu mail transfer agent yang akhirnya mail tersebut akan di dowbload kedalam jaringan local.
6. MIME (Multipurpose Internet Mail Exension)
Protokol yang digunakan untuk mengirim file binary dalam bentuk teks.
7. SMB (Server Messange Block)
Protokol yang digunakan untuk mentransfer server-server file ke DOS dan Windows.
8. NNTP (Network News Transfer Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menerima dan mengirim newsgroup.
9. DHCP (Dynamic Configuration Protocol)
Layanan yang memberikan no IP kepada komputer yang meminta nya secara otomatis.
6. Presentation Layer :
Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. TELNET
Protokol yang digunakan untuk akses remote masuk ke suatu host, data berjalan secara lain teks.
2. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Salah satu protokol yang biasa digunakan dalam pengiriman e-mail di internet atau untuk mengirimkan data dari komputer pengirim e-mail ke server e-mail penerima.
3. SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol yang digunakan dalam suatu manajemen jaringan.
5. Session layer:
Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. NETBIOS
Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dg layanan jaringan. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol )
Protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dan web dalam sebuah web browser, melalui www. HTTP juga merupakan protokol yang meminta dan menjawab antar klien dan server.
2. FTP (File Transfer Protokol)
Protokol internet yang berjalam dalam layer aplikasi yang merupakan standar untuk mentransfer file komputer antar mesin-mesin dalam sebuat jaringan internet.
3. NFS (Network File system)
Jaringan protokol yang memungkinkan pengguna di klien komputer untuk menngakses file melalui jaringan dengan cara yang sama dengan bagaiman penyimpanan lokal yang diaksesnya.
4. DNS (Domain Name System)
Protokol yang digunakkan untuk memberikan suatu nama domain pada sebuah alamat IP agar lebih mudah diingat.
5. POP3 (Post Office Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengambil mail dari suatu mail transfer agent yang akhirnya mail tersebut akan di dowbload kedalam jaringan local.
6. MIME (Multipurpose Internet Mail Exension)
Protokol yang digunakan untuk mengirim file binary dalam bentuk teks.
7. SMB (Server Messange Block)
Protokol yang digunakan untuk mentransfer server-server file ke DOS dan Windows.
8. NNTP (Network News Transfer Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menerima dan mengirim newsgroup.
9. DHCP (Dynamic Configuration Protocol)
Layanan yang memberikan no IP kepada komputer yang meminta nya secara otomatis.
6. Presentation Layer :
Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. TELNET
Protokol yang digunakan untuk akses remote masuk ke suatu host, data berjalan secara lain teks.
2. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Salah satu protokol yang biasa digunakan dalam pengiriman e-mail di internet atau untuk mengirimkan data dari komputer pengirim e-mail ke server e-mail penerima.
3. SNMP (Simple Network Management Protocol)
Protokol yang digunakan dalam suatu manajemen jaringan.
5. Session layer:
Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. NETBIOS
Berfungsi sebagai penyiaran pesan maksud nya memungkinkan
user mengirim pesan tunggal secara serempak ke komputer lain yang terkoneksi.
2. NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface)
Berfungsi sama dengat NETBIOS hanya sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi yang memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
3. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol)
Berfungsi protokol ini memantau aliran datadiantara dua komputer dan untuk memeriksa aliran data tersebut tidak terputus.
4. PAP (Printer Access Protocol)
Berfungsi printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk dan untuk mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar node.
5. SPDU (Session Protokol Data unit)
Berfungsi mendukung hubungan antara dua session service user.
6. RCP
4. Transport layer :
Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. TCP (Trasmission Control Protocol)
Protokol yang menyediakan layanan penuh lapisan transport untuk aplikasi.
2. UDP (User Datagram Protocol)
Protokol connectionless dan proses-to-procces yang hanya menambahkan alamat port, cheksum error control dan panjang informasi data pada layer di atasnya.
3. Network layer :
Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. IP (Internetworking Protocol)
Mekanisme transmisi yang digunakan untuk menstransportasikan data dalam-dalam paket yang disebut datagram.
2. ARP (Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat IP berdasarkan alamat fisik dari sebuah komputer.
3. RARP (Reverse Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat fisik melalui IP komputer.
4. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah pada hostnya.
5. IGMP (Internet Group Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberi fasilitas message yang simultan kepada group penerima.
2. Data-link layer :
Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. PPP (Point to Point Protocol)
Protokol yang digunakan untuk point to point pada suatu jaringan.
2. SLIP (Serial Line Internet Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menyambung serial.
1. Physical layer :
Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
Tidak mempunyai protokol yan spesifik di layer ini, bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem, pada layer ini hanya mengirimkan bit bit data.
2. NETBEUI (NETBIOS Extended User Interface)
Berfungsi sama dengat NETBIOS hanya sedikit di kembangkan lagi dengan menambahkan fungsi yang memungkinkan bekerja dengan beragam perangkat keras dan perangkat lunak.
3. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol)
Berfungsi protokol ini memantau aliran datadiantara dua komputer dan untuk memeriksa aliran data tersebut tidak terputus.
4. PAP (Printer Access Protocol)
Berfungsi printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk dan untuk mengendalikan bagaimana pola komunikasi antar node.
5. SPDU (Session Protokol Data unit)
Berfungsi mendukung hubungan antara dua session service user.
6. RCP
4. Transport layer :
Lapisan ke-4 ini berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. TCP (Trasmission Control Protocol)
Protokol yang menyediakan layanan penuh lapisan transport untuk aplikasi.
2. UDP (User Datagram Protocol)
Protokol connectionless dan proses-to-procces yang hanya menambahkan alamat port, cheksum error control dan panjang informasi data pada layer di atasnya.
3. Network layer :
Lapisan ke-3 ini berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. IP (Internetworking Protocol)
Mekanisme transmisi yang digunakan untuk menstransportasikan data dalam-dalam paket yang disebut datagram.
2. ARP (Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat IP berdasarkan alamat fisik dari sebuah komputer.
3. RARP (Reverse Address Resulotion Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengetahui alamat fisik melalui IP komputer.
4. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Mekanisme yang digunakan oleh sejumlah host untuk mengirim notifikasi datagram yang mengalami masalah pada hostnya.
5. IGMP (Internet Group Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberi fasilitas message yang simultan kepada group penerima.
2. Data-link layer :
Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1. PPP (Point to Point Protocol)
Protokol yang digunakan untuk point to point pada suatu jaringan.
2. SLIP (Serial Line Internet Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menyambung serial.
1. Physical layer :
Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
Tidak mempunyai protokol yan spesifik di layer ini, bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem, pada layer ini hanya mengirimkan bit bit data.
Contoh penerapan osi layer pada jaringan:
7.Layer Aplication
saat kita menggunakan E-Mail client misalnya: Outlook Expres
atau Thunderbird yang memilliki fungsi SMPT dan POP3.
6.Layer presentation
pada unit data yang memfomat HTML dan ASCII,pada saat kita
sedang mengirim E-Mail yang berformat HTML dan ASCII.
5.Layer Session
Pesan E-Mail tersebut akan menggunakan OS untuk membuka
sebuah session untuk berkomunikasi antar host.
4.Layer Transport
pada saat soket TCP dengan server SMTP dibuka oleh OS.
Virtual Circuit dibuka antar komputer kita dengan server E-Mail dengan
menggunakan TCP.
3.Layer Network
Komputer mencari IP Address dari SMTP Server dengan melihat
routing table pada OS. Jika tidak ditemukan akan diteruskan ke router
perusahaan untuk menentukan jalur.
2.Layer Data Link
paket IP ditransformasikan ke frame ethernet
1.Layer Physical
Frame ethernet dikonversikan ke sinyal-sinyal listrik yang
dikirim sepanjang kabel UTP.
Contoh Penerapan Osi Layer Dalam Penerimaan Email:
Layer
|
Osi Layer
|
Penerapan
|
7
|
Application
layer
|
Kita
menggunakan email client misal : outlook express atau thunderbird yang
memiliki fungsi SMTP dan POP3
|
6
|
Presentation
Layer
|
Kita
mengirim email dalam format HTML atau ASCII. Lalu aplikasi membuat sebuah
unit data yang diformat dalam HTML atau ASCII
|
5
|
Session
Layer
|
Pesan
email tersebut akan menggunakan Operating System untuk membuka sebuah session
untuk komunikasi antar host
|
4
|
Transport
Layer
|
Sebuah
soket TCP dengan server SMTP dibuka oleh OS. Virtual Circuit dibuka antara
komputer kita dengan server email dengan menggunakan TCP
|
3
|
Network
Layer
|
Komputer
mencari IP Address dari SMTP Server dengan melihat routing table pada OS.
Jika tidak ditemukan akan diteruskan ke router perusahaan untuk menentukan
jalur
|
2
|
Data Link
Layer
|
Paket IP
ditransformasikan ke frame Ethernet
|
1
|
Physical
Layer
|
Frame
ethernet dikonversikan ke sinyal-sinyal listrik yang dikirim sepanjang kabel
UTP CAT 5
|
Sumber :
Rabu, 26 Oktober 2016
// //
0
komentar
//
WIRELESS OUTDOOR
Pada
kesempatan kali ini saya akan menyampaikan materi tentang “Wireless Outdoor”,
Tentunya pada zaman sekarang perkembangan teknologi sudah berkembang pesat. Sehingga
teknologi yang pada zaman dahulu sudah tidak di gunakan lagi. manusia
memerlukan komunikasi untuk saling bertukar informasi di mana saja, kapan saja
dan dengan siapa saja. Salah satu sistem komunikasi yang merupakan andalan bagi
terselenggaranya integrasi sistem telekomunikasi secara global adalah sistem
komunikasi nir-kabel (wireless), dimana fungsi antena sebagai perangkat untuk
komunikasi wireless. Wireless Outdoor digunakan untuk menghubungkan perangkat
yang ada di luar ruangan.
Gambar1.
Simulasi
wireless outdoor
Internet
dengan model wireless saat ini sudah banyak digunakan Karena banyak dipandang
dari segi kepraktisanya dan jarang juga terjadi kegagalan karena kabel putus,
tersenggol tanpa sengaja sehingga sambunganya lepas dan sebagainya. namun
masalah semacam ini jarang sekali ditemui dengan sambungan internet model
wireles. Karena kepraktisanya sehingga banyak orang menerapakan sambungan
internet model wireless untuk membuat hotspot. Salah satu faktor penting dalam
keberhasilan sebuah hotspot adalah antena.
Berbicara
tentang sistem komunikasi wireless, peran antena sangatlah penting untuk
mendapat perhatian khusus. Antena yang juga disebut sebagai areal, yaitu
perangkat yang berfungsi untuk memancarkan atau menerima gelombang
elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya udara ke media kabel.
Berikut macam antenna,
antara lain :
1. Antenna Parabolic
Antenna
Parabolic (Antena parabola) adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang
digunakan untuk komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk
radiolocation (RADAR), pada bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang
elektromagnetik. Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif
pendek pada frekuensi-frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk
antena parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk
kerja respons yang diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal.
Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat digunakan
untuk mentransmisikan berbagai data, seperti sinyal telepon, sinyal radio dan
sinyal televisi, serta beragam data lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang.
Fungsi antena parabola
yang umum diketahui oleh masyarakat di Indonesia adalah sebagai alat untuk
menerima siaran televisi satelit.
Gambar2.
parabola
·
Prinsip kerja
Bentuk antena yang
seperti piring memantulkan sinyal ke titik fokus piringan tersebut. Di titik
fokus tersebut ditempatkan sebuah alat yang disebut feedhorn. Alat ini menjadi
titik pusat untuk pemandu gelombang yang mengumpulkan sinyal di atau dekat di
titik fokus dan mengubahnya menjadi low-noise block downconverter (LNB). LNB
mengubah sinyal dari gelombang elektromagnetik atau gelombang radio menjadi
sinyal listrik dan menggeser rentangnya dari C-band atau Ku-band menjadi
L-band. Antena parabola untuk penyiaran langsung menggunakan LNFB, yang
mengintegrasikan feedhorn dengan LNB.
Dengan menggunakan
frekuensi lebih rendah seperti C-band, pembuat antena parabola memiliki pilihan
lebih luas untuk bahan pembuatannya. Ukuran antena parabola besar yang
dibutuhkan untuk frekuensi lebih rendah mendorong antena parabola untuk
dikonstruksi dari lempengan logam dan kerangka logam. Pada frekuensi lebih
tinggi desain tipe lempengan lebih sedikit meskipun beberapa desain menggunakan
piringan padat.
·
Tipe-tipe parabola
a. Piringan dengan
motor
Sebuah piringan yang
ditegakkan di sebuah tiang dan digerakkan dengan motor atau servo dapat
dikendalikan dan diputar atau dirotasikan untuk menghadap berbagai posisi
satelit yang berada di angkasa.
b. Multisatelit
Multisatelit adalah
piringan yang dapat menampung sebanyak 16 buah posisi satelit (Ku-band).
Beberapa desain memungkinkan beberapa penerimaan sekaligus dari beberapa posisi
satelit berbeda tanpa harus mengubah posisi piringan.
c. VSAT
VSAT adalah tipe antena
parabola yang paling populer. VSAT adalah singkatan dari very small aperture
terminal. Antena parabola jenis VSAT menyediakan komunikasi internet satelit
dua arah dan jaringan pribadi untuk berbagai organisasi. Saat ini, sebagian
besar VSAT beroperasi di gelombang Ku-band.
·
Kelebihan dan kelemahan
Menggunakan antena
parabola dan koneksi satelit memiliki kelebihan dan kekurangannya
sendiri-sendiri.
Kelebihan menggunakan
antena parabola dan koneksi satelit adalah kualitas video dan kualitas audio
yang lebih baik jika digunakan untuk menerima siaran dari televisi satelit.
Bentuk antena parabola seperti piringan membuat transmisi lebih mudah diterima,
sangat cocok untuk menangkap gelombang di tempat-tempat yang jauh dari pusat
transmisi.
Kelemahan yang paling
mempengaruhi antena parabla dan layanan satelit adalah harga yang mahal untuk
peralatan yang dibutuhkan. Antena parabola juga tidak bisa langsung membagi
saluran jika di dalam satu rumah memiliki dua atau lebih perangkat televisi.
Semua televisi di suatu rumah akan menyiarkan program yang sama, karena tidak
ada pembagian transmisi. Untuk melakukannya, dibutuhkan peralatan tambahan
seperti tuner digital yang dapat membagi transmisi agar televisi berbeda di
satu rumah mampu mengakses program yang berbeda. Kelemahan yang juga harus
diperhatikan adalah gangguan cuaca. Antena parabola dapat mengalami gangguan
dalam menerima transmisi jika cuaca terlalu buruk.
2. Antenna Omni
Omni
Slotted Antenna ini merupakan salah satu antenna omnidirectional untuk
memancarkan signal Wireless Lan 2,4 GHz baik type B atau G kesegala arah dengan
polarisasi horizontal. Memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu
meningkatkan jangkauan yang lebih jauh. Karena kehandalannya, maka antenna ini
sangat cocok digunakan untuk antenna WISP, maupun antenna Rt-Rw Net anda.
Omnidirectional antena
secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan
Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah
pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client
atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.
Antena Omni Antena ini
memiliki bentuk vertikal seperti lidi.
Antena type ini memiliki sudut polarisasi horizontal yang sangat baik
(hingga 360 derajat), tetapi untuk polarisasi vertikal antena jenis ini kurang
baik karena hanya selebar 32 derajat.
jadi ketika antena ini dipasang pada ketinggian 10 meter maka titik di bawah
antena tidak akan mendapat sinyal alias blankspot, lain halnya jika antena ini
diteletakan pada tengah ruangan yang luas maka orang-orang di sekeliling antena
ini akan mendapat sinyal yang kuat.
Informasi terakhir
dengan tinggi antenna 40 meter, antenna ini bisa diakses hingga jarak lebih
dari 9,5 Km dan didapatkan RSSI -77 dbm. Hasil tersebut masih sangat bagus,
karena rata-rata Receive Sensitivity Wireless Lan adalah -88 dbm.
Pemasangan antenna ini
relatif mudah, seperti pemasangan antenna yang lain. Hanya saja karena antenna
ini memiliki polarisasi Horizontal, maka antenna klien pun harus dipasang
secara horizontal pula seperti gambar dibawah.
Gambar3.
Antenna
omni
3. Antenna Sectoral
Antena
Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk
Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna
sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. antena sectoral
juga di pasang vertikal ingat BTS telepon selular? BTS umumnya juga menggunakan
antena sectoral untuk mengcover client. antena sectoral mempunyai sudut
polarisasi horizontal sebesar 120 derajat sedangkan untuk vertikalnya sama dengan
antena omni namun karena antena ini dapat diubah kemiringanya (pada BTS umumnya
sedikit miring) sehingga dapat mengcover area yang ada dibawahnya sehingga
tidak terdapat blank spot.
Antena sectoral
mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar
10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini
adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan
agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan
memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari
derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki
sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini
jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu
sektor atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.
Gambar4.
Antenna
sectoral
SUMBER : http://puspahariani.blogspot.co.id/2011/02/wireless-outdoor.html
SUMBER : http://puspahariani.blogspot.co.id/2011/02/wireless-outdoor.html
Rabu, 12 Oktober 2016
// //
0
komentar
//
Diberdayakan oleh Blogger.
Labels 1
Labels 2
Labels 3
Popular Posts
-
Pengertian OSI Layer Hy semua. Kalo kita kemarin sudah belajar tentang apa itu “Radio Wireless” ya kalo sudah l...
-
WIRELESS OUTDOOR Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan materi tentang “Wireless Outdoor”, Tentunya pada zaman sekarang perkemba...
-
Assalamualaikum Wr.Wb Oke, kali ini saya akan membahas tentang macam macam serangan pada jaringan komputer, langsung saja...
-
Nama : Mohammad Naufal I R Instalasi Debian8, Backup debian8, Reset password root, Remote Debian8 menggunakan aplikasi putt...
-
Nama: Mohammad Naufal Ikhsan Rizaldy Kelas: XI TKJ 2 Assalamualaikum Wr.Wb Pada Postingan kali ini saya akan ...
-
NAMA : Mohammad Naufal Ikhsan Rizaldy KELAS: XI TKJ 2 Assalamualaikum Wrb.wb Kali ini saya akan memberikan langkah langkah pengin...
Pages
Labels
About Me
- Unknown